SYARAT MENDAFTAR HAJI FURODA

Syarat Mendaftar Haji Furoda

Ibadah Wajib: Berhaji merupakan salah satu ibadah wajib yang harus dilaksanakan oleh setiap umat muslim yang sudah memenuhi syarat syaratnya baik dari segi kesehatan maupun keuangan.

Meningkatkan Kesadaran Religius: Melaksanakan ibadah haji dapat meningkatkan kesadaran religius seseorang karena selama berhaji seseorang diharuskan untuk fokus dan khusyuk dalam beribadah kepada Allah SWT. Selain itu melaksanakan haji juga dapat memperkuat keimanan seseorang dan memperdalam pemahaman tentang ajaran Islam.

Mendapatkan pengampunan: Haji juga merupakan cara untuk mendapatkan pengampunan dari dosa dosa yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam perjalanan haji seseorang akan merasakan pengalaman spiritual yang kuat sehingga dapat membantu membersihkan jiwa dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT.

Mendapatkan pahala yang besar: Keutamaan haji lainnya adalah bahwa ibadah ini dapat memberikan pahala yang besar. Dalam hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim Rasulullah SAW bersabda bahwa Haji yang mabrur tidak akan diberi pahala kecuali Surga. Dengan melakukan haji dengan sungguh sungguh dan tulus seseorang dapat memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Menambah keimanan: Keutamaan haji lainnya adalah dapat menambah keimanan seseorang. Selama melaksanakan haji seseorang akan merasakan pengalaman spiritual yang sangat kuat dan menemukan kedekatan dengan Allah SWT. Hal ini dapat membantu meningkatkan keimanan dan kepercayaan diri seseorang dalam menjalani kehidupan sehari hari.

Menumbuhkan rasa persatuan: Haji juga dapat menumbuhkan rasa persatuan di antara umat Islam di seluruh dunia. Selama haji seseorang akan bertemu dengan jamaah dari berbagai negara dan latar belakang yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama yaitu melaksanakan ibadah haji. Hal ini dapat membantu meningkatkan toleransi dan persatuan antara umat Islam.

Meningkatkan rasa syukur: Selama haji seseorang berkesempatan untuk mengunjungi Kabah dan tempat tempat suci lainnya serta melakukan ibadah ibadah seperti thawaf sai dan wukuf. Hal ini dapat membantu meningkatkan rasa syukur seseorang terhadap nikmat Allah SWT yang telah diberikan serta memperkuat ikatan antara hamba dan Sang Pencipta.

Meningkatkan pemahaman agama: Melakukan haji juga dapat membantu meningkatkan pemahaman seseorang tentang agama Islam. Selama haji seseorang akan mempelajari berbagai aspek tentang sejarah Islam tata cara ibadah dan nilai nilai moral. Hal ini dapat membantu meningkatkan pemahaman seseorang tentang agama Islam dan memperdalam kecintaannya pada agama tersebut.

Membersihkan dosa dosa: Haji juga dapat membantu membersihkan dosa dosa seseorang. Saat melakukan haji seseorang harus berusaha melaksanakan seluruh rukun dan syaratnya dengan sungguh sungguh serta menghindari perbuatan dosa dan maksiat. Hal ini dapat membantu seseorang memperbaiki diri dan membersihkan diri dari dosa dosa yang telah dilakukan sebelumnya.

Meningkatkan keimanan: Melakukan haji juga dapat membantu meningkatkan keimanan seseorang. Dalam perjalanan haji seseorang akan menghadapi berbagai tantangan fisik emosional dan spiritual. Namun dengan melaksanakan ibadah ibadah haji dengan sungguh sungguh dan penuh keikhlasan seseorang dapat merasakan kekuatan iman dan meningkatkan kualitas keimanannya.

Wuquf di Arafah: Wuquf di Arafah adalah tindakan berdiri di Bukit Arafah pada hari kesepuluh bulan Dzulhijjah. Ini adalah salah satu tindakan paling penting dalam ibadah haji di mana jamaah haji berdoa dan merenungkan kebesaran Allah.

Mabit di Muzdalifah: Mabit di Muzdalifah adalah tindakan bermalam di Muzdalifah setelah wuquf di Arafah. Jamaah haji mengumpulkan batu untuk melempar jumrah di Mina pada hari berikutnya.

Berbagi: Ibadah haji juga mencakup tindakan berbagi dengan sesama. Jamaah haji didorong untuk memberikan sedekah kepada orang orang yang membutuhkan dan memberikan bantuan kepada sesama jamaah haji yang membutuhkan.

Menjaga kebersihan dan kesehatan: Kesehatan dan kebersihan sangat penting selama ibadah haji. Jamaah haji diharapkan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan diri sendiri serta lingkungan sekitar. Ini termasuk memakai masker mencuci tangan dan menjaga jarak sosial terutama saat pandemi COVID 19.

Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan: Ibadah haji bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan seseorang kepada Allah SWT. Melalui berbagai ritual dan pengalaman yang dialami selama ibadah haji jamaah haji diharapkan dapat memperkuat iman dan ketaqwaan mereka.

Menumbuhkan rasa syukur: Ibadah haji juga dapat menumbuhkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan. Jamaah haji dapat merasakan betapa besar dan luar biasa nikmat yang diberikan Allah SWT melalui pengalaman ibadah haji sehingga dapat memperkuat rasa syukur dalam diri mereka.

Menanamkan nilai persamaan: Ibadah haji juga dapat menanamkan nilai persamaan di antara umat manusia. Selama ibadah haji jamaah haji mengenakan pakaian yang sama dan melaksanakan ritual yang sama tanpa memandang status sosial ekonomi atau budaya masing masing. Hal ini dapat membantu menghilangkan perbedaan dan menumbuhkan rasa persamaan di antara umat manusia.

Meningkatkan ketakwaan: Ibadah haji juga bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan dan ketaatan seseorang kepada Allah SWT. Melalui pengalaman yang intens dan mendalam selama ibadah haji jamaah haji diharapkan dapat memperkuat ketakwaan dan ketaatan mereka kepada Allah SWT.

Menjaga persatuan dan kesatuan umat Islam: Ibadah haji juga menjadi ajang untuk menjaga persatuan dan kesatuan umat Islam. Jamaah haji datang dari berbagai negara dan budaya namun mereka bersatu dalam keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Hal ini dapat membantu menjaga persatuan dan kesatuan umat Islam di seluruh dunia.

Menjaga nilai nilai Islam: Ibadah haji juga bertujuan untuk menjaga nilai nilai Islam dan memperkuat identitas Muslim seseorang. Melalui ibadah haji jamaah haji dapat mengenal dan memperdalam nilai nilai agama Islam sehingga dapat menjaga keutuhan dan keaslian ajaran Islam di tengah tengah masyarakat global yang semakin heterogen.

Tawaf: Tahap kedua adalah tawaf yaitu mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali dalam arah searah jarum jam. Seseorang harus memulai tawaf dari sudut Hajar Aswad yaitu batu hitam yang terdapat di Kabah. Selama tawaf seseorang harus mengucapkan doa dan zikir yang sesuai serta menjaga kesopanan dan ketertiban.

Wukuf di Arafah: Tahap keempat adalah wukuf di Arafah yaitu berada di dataran Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah dari matahari terbit hingga matahari terbenam. Wukuf di Arafah adalah salah satu rukun haji yang paling penting karena pada tahap ini seseorang melakukan ibadah yang sangat mendalam dan memohon ampun kepada Allah SWT.

Menyempurnakan ihram: Sebelum memasuki kawasan suci Makkah seorang jamaah haji harus menyempurnakan ihram dengan mandi atau membersihkan diri memakai pakaian ihram dan mengucapkan niat atau doa haji. Setelah menyempurnakan ihram seseorang harus memperhatikan batasan batasan ihram seperti tidak memakai wewangian tidak bercukur dan tidak memakai pakaian yang menutupi kepala atau wajah.

Melempar jumrah: Tahap terakhir adalah melempar jumrah atau melempar batu pada tiga tiang yang disebut jumrah di Mina. Seorang jamaah haji harus melempar jumrah dengan tujuan menunjukkan penolakan terhadap setan dan tindakan buruk dalam hidupnya. Setelah melempar jumrah seorang jamaah haji dapat mencukur rambut atau memotong sebagian kuku sebagai tanda selesainya ibadah haji.

Memasuki Masjidil Haram: Seorang jamaah haji harus memasuki Masjidil Haram tempat terdapat Kabah melalui pintu pintu khusus dan mengucapkan talbiyah atau doa doa haji. Seorang jamaah haji juga harus memperhatikan batasan batasan ihram seperti tidak memakai wewangian tidak bercukur dan tidak memakai pakaian yang menutupi kepala atau wajah.

Mengunjungi tempat tempat suci: Selama di Makkah seorang jamaah haji juga dapat mengunjungi tempat tempat suci seperti Jabal Nur tempat pertama kali turun wahyu kepada Nabi Muhammad SAW dan Jabal Rahmah tempat Nabi Adam dan Hawa bertemu setelah dipisahkan selama ribuan tahun.

Memasuki Masjidil Haram: Seorang jamaah haji harus memasuki Masjidil Haram tempat terdapat Kabah melalui pintu pintu khusus dan mengucapkan talbiyah atau doa doa haji. Seorang jamaah haji juga harus memperhatikan batasan batasan ihram seperti tidak memakai wewangian tidak bercukur dan tidak memakai pakaian yang menutupi kepala atau wajah.

Beribadah di Masjid Nabawi: Selama berziarah ke Madinah seorang jamaah haji juga dapat beribadah di Masjid Nabawi yang menjadi tempat peristirahatan terakhir Nabi Muhammad SAW. Masjid Nabawi juga merupakan salah satu masjid terbesar di dunia dan menjadi tempat yang sangat suci bagi umat Islam.

Pergi ke Mina: Setelah melakukan tawaf wada jamaah haji harus kembali ke Mina untuk menyelesaikan ibadah lapak atau melempar jumrah pada tiga hari terakhir. Selama masa lapak jamaah haji juga dianjurkan untuk melakukan ibadah ibadah tertentu seperti membaca Al Quran dan shalat.

Menjaga sikap dan perilaku: Selain melakukan ibadah ibadah tertentu jamaah haji juga diwajibkan untuk menjaga sikap dan perilaku yang baik selama berada di tanah suci. Hal ini termasuk menghindari perbuatan yang dilarang dalam Islam seperti merokok mencaci maki atau berkelahi.